Rabu, 28 April 2010

Berhenti Disini


Aku melangkah terlalu jauh tanpa banyak berfikir…
Dan akhirnya aku jatuh tergelincir…
Sakittt… Yaa sakiittt…
Tapi aku yakin, aku masih bisa bangkit…

Saat menyikapi ini semua, mungkin kau tangguh…
Tapi aku??? Aku terlalu rapuh…
Saat menghadapi ini semua, mungkin kau hebat…
Tapi aku??? Aku tak cukup kuat…
Saat melewati ini semua, mungkin kau sabar…
Tapi aku??? Aku tak cukup tegar…
Saat melalui ini semua, mungkin kau tak merintih…
Tapi aku??? Aku terlalu ringkih…

Rasaku berkata “yaa semua ini ada”…
Namun rasioku berkata “ah, rasa…kamu terlalu mengada-ada”…
Ketika rasa dan rasio tak mampu berdamai…
Situasi jiwa pun ramai…

Realita bertutur dengan bahasa yang pilu..
Maka lebih baik biarkan semua berlalu…
Jika dulu aku menyapamu lewat kata demi kata…
Kini aku hanya akan menyapamu lewat doa demi doa…

Yaa aku berhenti saja disini…
Aku hanya ingin berhati-hati dengan semua ini…
Segalanya cukup…Cukup…
Meski aku belum yakin apa aku sanggup…

Tapi berhenti disini lebih baik daripada aku harus terus melangkah…
Maaf atas segalanya, yaaa aku salah…
Sejatinya kau dan aku tidak berubah…
Namun biarkan sang waktu membawa hikmah dari skenarioNya yang indah…

~**Sahira Dalam Kenangan**~
Borneo Timur, 28 April 2010

Read More......

Kali Ini Aku Bicara Rasa


Assalamu'alaikum....
Hai sobat...
Apa kabar? semoga selalu sehat...
Sebelum baca tulisan ini, ayo senyum... ^_^

Kali ini aku ingin bicara rasa...
Hmm...yaa rasa yang sudah lama mereka ungkap tentangku...
Banyak yang sudah mereka sampaikan lewat kata yang tak biasa...
Dan tulisan ini adalah jawabanku...

Ada yang bilang aku cerewet...
Hobinya corat coret...
Sukanya jeprat jepret...
hmmm...itu semua benar dan sama sekali tidak meleset...

Ada yang bilang aku puitis, romantis, melankolis...
Ada juga yang bilang aku egois, narsis, gampang menangis...
hmmm...yayaya...tentang itu mereka sudah tau persis...
btw, kok ga ada yang bilang aku manis???jiaahhh...mulai deh, tuh kan narsis
eh, tapi ada juga yang harus aku tulis, aku bukannya narsis tapi eksis... ^_^

Ada yang bilang aku sombong...
Ah, masa??? jangan gitu dong...
Aku sama sekali ga berhak untuk sombong, Ada Dia yang punya otoritas untuk Sombong..
Beneran deh, aku ga bohong...

Ada yang bilang aku aneh...
Aku : "Kenapa? Ga Boleh?"
Dia : "yaa gapapa sih...Tapi aku risih..."
Aku : "Haaa???kok bisaaa?" *Busyet...Aku kaget
Dia : "Kamu kan anak kimia, kenapa suka merangkai kata? kenapa suka sastra?" begitu katanya
Aku : Lalu aku berkata "lha, memangnya kenapa? Allah memberi kita banyak potensi, jangan biarkan sia-sia...Jadi semua sah-sah saja...ga dosa..."
Dia : iya juga yaa...

Ada yang bilang aku manja...
hahaha....ternyata dia tau aja...
eh, jangan salah meski manja...aku tetap belajar menjadi bersahaja...

Saudariku bilang, aku orangnya penuh kasih sayang...
Whuaaa...aku serasa melayang...
Husss....Sadar sahira bukan kamu yang berhak dipuji, jangan mabuk kepayang...
Malu dong ama Dia yang Maha Memberi Kasih Sayang...

Setiap kali di tanya mama, "kapan ade bisa berdua?"
Aku selalu jawab "yaa, mohon doa"...
Dan ketika di tanya papa, "klo dengan dia gimana?"
Aku selalu jawab "yaa, kalo jodoh, ga akan kemana mana..."
Mama dan papa cuma bisa melotot sambil bilang "Ah, adeee...kamu pasti carinya yang berjenggot..."
Eh, bukan yang sekedar berjenggot...Tapi iman dan takwanya yang berbobot... ^_^

======================================================================

hai...kata2 ini aku rangkai dengan lelah dan penat yang terburai...
begitulah aku di mata mereka, kalimat demi kalimat aku urai..
mohon maaf, sedikit lebaiiiiiii... ^_^

hai penat, kamu boleh mampir di jiwaku tapi hanya boleh sesaat...
hai lelah, kamu boleh singgah di ragaku tapi cepat-cepat pergi yah...lelah buruan bilang "dadahhh"
hai cemberut, kamu boleh menghiasi raut wajahku tapi jangan berlarut-larut...

tulisan yang rada gokil...
maklum yang nulis, hatinya lagi menggigil...
sobat, udah dulu ya...kapan2 kita sambung klo ada ide jahil dan penaku kumat pengen usil...
aku pamit yaa...eh, hampir lupaaa...senyumku belum nyempil ^_^

Di Kota Tepian Jari-jari Menari, 26 April 2010
~sahira~

Read More......

Benih Cinta


Tak ku pungkiri bahwa kebun hatiku memang menyimpan sebuah benih cinta..
Baru berbentuk benih, belum ditanam, belum dipupuk, apalagi tumbuh bersemi..

Yaa, benih cinta itu sudah aku titipkan pada Rabbku..
Aku biarkan Dia yang menjaganya untuk orang yang tepat..
Orang yang memang Dia halalkan untuk menanam benih cinta itu di kebun hatiku..

Dan siapa orang yang tepat???
Sedikitpun aku tak tau bagaimana skenarioNya..
Sedikitpun aku juga tak berani berspekulasi terhadap keadaan di sekitar..
Karena aku ingin semua tetap di dalam aturanNya yang benar..

Namun keyakinan akan janjiNya tak kan sedikitpun goyah..
Bahwa laki-laki yg sholeh hanya untuk wanita yg sholehah..

Biar waktu berkata tentang benih cinta yang indah..
Karena segalanya mudah bagi Allah..

Saat hati bertanya tentang sebuah nama yang masih menjadi rahasiaNya sendiri..
Sebuah kepastian yang berselimut misteri..

Sesaat aku berdialog bersama diri ^_^
Rumah, 24 April 2010
~sahira~

Read More......

~**Adinda**~


Wahai Adinda..
Mengapa kau hanya diam..
Apa sebenarnya yang sedang kau pendam?
Sinar bahagia di jiwamu tampak redup bahkan hampir padam..

Wahai adinda..
Sepertinya begitu berat beban yang kau pikul..
Apa yang membuatmu tampak begitu terpukul?

Duhai adinda..
Jangan pernah salahkan rasa..
Karena itu semua bukan dosa..
Biarkan asamu menari di lintasan masa..
Dan serahkan semua padaNya yang Maha Kuasa..

Duhai Adinda..
Tak selamanya lisan mampu berkata..
Terlebih saat cinta menjadi derita..
Terkadang kita hanya bisa bertutur dengan airmata..
Yaa begitulah wanita..

Wahai Adinda..
Kau bisa saja mempertanyakan semuanya..
Karena mungkin itu sudah sewajarnya..
Namun semua yang telah tergambar di garis tangan..
Maka kita tak ada daya untuk melawan..

Wahai Adinda..
Untukmu, kutata rapi aksara..
Aku hanya tak ingin hatimu terlalu lama bersahabat dengan angkara..

Ungkapan Rasaku, Untukmu Adinda..
Rumah, 23 April 2010
~Bumi Borneo Timur~Sahira~

Read More......

Untaian Kata Untukmu


Entah..
Apalah arti untaian kata ini untukmu..
Satu yang pasti, kau sahabatku..

Setiap kata mampu menyentuh qalbu yang angkuh..
Wajah yang senantiasa tersenyum..
Sabar dengan semua tingkahku yang manja..
Tegar meski pilihan hidupmu sukar..
Berusaha ikhlas memberi kebaikan untukku..

Entah..
Apalah arti untaian kata ini untukmu..
Namun doaku..
Semoga kau selalu indah di mataNya..
Terima kasih untuk semua ini..
Hadirmu bagai hujan yang menyejukkanku..
Aku bersyukur mengenalmu :-)

Ku tulis untukmu sahabat yg merindu gelar syuhada :-)
Rumah, 21 April 2010
~sahira~

Read More......

Senin, 19 April 2010

KITA SAHABAT


Berawal dari sebuah perkenalan…
Lalu merenda hari-hari bersama…
Menjadikan perkenalan berbuah persahabatan…
Berjuta kebahagiaan yang menyapa…

Dimana ada aku, disitu pun ada kamu…
Selalu indah bersama mu...
Saat aku dan kamu mengukir cita bersama…
Maka tak ada lagi aku dan kamu, yang ada hanya KITA...

Yaa KITA adalah sahabat...
Tak sekedar pertemanan sesaat...
Kita berbagi kisah, duka, dan bahagia...
Kita mampu menyulap duka menjadi tawa...

Sahabat, bila suatu saat jarak dan waktu memisahkan kita...
Jangan salahkan keadaan...
Karena itu memang sewajarnya...

Tapi satu yang kupinta...
Sisakan satu ruang rindu di hatimu...
Untuk nama ku...
Tak perlu kau gores dengan pena emas..
Cukup dengan senyuman saat kau ingat namaku...
Cukup dengan kebanggaan kau sebut aku sahabatmu...

Untaian kata dua orang sahabat ^_^
Sary (Bontang,17.3.2010) dan Sahira (Kota Tepian, 19.4.2010)

Read More......

Sabtu, 17 April 2010

~**Menjenguk Kata Sang Pena**~


Apa kabar kata???
Masihkah aku cinta???Masihkah mau berbagi cerita???
Setelah sekian lama, ternyata aku rindu juga menjenguk kata…
Ah, kata…Lama sudah kita tak bersua…

Di sudut kamar, pena pun tergeletak tak berdaya…
Tintanya mulai kering…
Ia membisu karena tak sanggup berdiri tegak lebih sering…
Dan aku pun seakan kaku untuk merayunya...

Pena…Bukan maksudku membiarkanmu seakan kaku untuk bergerak…
Karena semangat itu masih sangat berapi untuk selalu membuat hati orang lain tergerak…
Pena…Kita selalu bisa bersahabat untuk mengumpulkan setiap hikmah yang berserak…

Kata…Pena…
Jangan salahkan waktu…Karena inilah keadaan…
Ternyata benar, aku tak bisa lama-lama berpisah dari kalian…

Kata…Jangan terlalu lama membisu…
Jika begitu, kau akan lesu…
Pena…Jangan terlalu lama terpaku…
Jika begitu, kau akan kaku…

Kata teruslah berucap tentang kebenaran…
Pena teruslah bergerak sampaikan kebaikan…

Kota Tepian, 17 April 2010
Aku, kata, dan pena adalah kawan
)I( sahira )I(

Read More......

Selasa, 06 April 2010

Menyeret Hati


Wahai jiwa..
Apa yang membuatmu jumawa..
Wajahmu terlalu kikir untuk sebuah senyum apalagi tawa..
Entah kemana perginya wibawa..
Yang ada hanya sosok yang selalu ingin jadi punggawa..

Wahai insan..
Mengapa masih saja menyakiti dengan lisan..
Sungguh semua itu tak menjadikn orang lain merasakan baik dalam kesan..

Wahai hati..
Mengapa selalu saja menagih manusia untuk simpati..
Lalu di mana kau tempatkn Dia yang memberimu hati?
Mengapa bukan padaNya menagih simpati..

Duhai Allah..
Ini kami datang dengan dosa yg berlimpah..
Kami datang dengan menyeret hati yang hampir menjadi sampah..

Duhai ilahi..
Ampuni kami dan berkahi..

Kami terseok menapaki jalan yang panjang dan berliku..
Kami menyeret hati untuk tetap taat padaMu..

~Kota Tepian~
30 Maret 2010
)I(sahira)I(

Read More......

Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ ♥ Cinta Tanpa Definisi ♥Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ


Seperti angin membadai. Kau tak melihatnya. Kau merasakannya. Merasakan kerjanya saat ia memindahkan gunung pasir di tengah gurun. Atau merangsang amuk gelombang di laut lepas. Atau meluluhlantakkan bangunan-bangunan angkuh di pusat kota metropolitan. Begitulah Cinta...
Ia ditakdirkan jadi kata tanpa benda.
Tak terlihat. Hanya terasa.
Tapi Dahsyat...

Seperti banjir yang menderas. Kau tak kuasa mencegahnya. Kau hanya bisa ternganga ketika ia meluapi sungai-sungai, menjamah seluruh permukaan bumi, menyeret semua benda angkuh yang bertahan di hadapannya. Dalam sekejab ia menguasai bumi dan merengkuhnya dalam kelembutannya. Setelah itu ia kembali tenang: seperti seekor harimau kenyang yang terlelap tenang. Demikian Cinta...
Ia ditakdirkan menjadi makna paling santun yang menyimpan kekuasaan besar.

Seperti api menyala-nyala. kau tak kuat melawannya. Kau hanya bisa menari di sekitarnya saat ia mengunggun. Atau berteduh saat matahari membakar kulit bumi. Atau meraung saat lidahnya melahap rumah-rumah, kota-kota, hutan-hutan. Dan seketika semua menjadi abu. Semua menjadi tiada.
Seperti itulah Cinta...
Ia ditakdirkan menjadi kekuatan angkara murka yang mengawal dan melindungi kebaikan.

Cinta adalah kata tanpa benda, namun untuk beragam perasaan, muara bagi ribuan makna, wakil dari sebuah kekuatan tak terkira. Ia jelas, sejelas matahari. Mungkin sebab itu Eric Fromm -dalam The Art of Loving- tidak tertarik atau tidak sanggup mendefinisikannya. Atau...memang cinta sendiri tak perlu definisi bagi dirinya.

Tapi juga terlalu rumit untuk disederhanakan. Tidak ada definisi memang. Dalam agama, atau falsafah, atau sastra, atau psikologi. tapi inilah obrolan manusia sepanjang masa. Inilah legenda yang tak pernah selesai. Maka abadilah Rabiah Al-Adawiyah, Rumi, Iqbal, Tagore atau Gibran karena puisi atau prosa cinta mereka. Abadilah legenda Romeo dan Juliet, Laela Majnun, Siti Nurbaya atau Cinderella. Abadilah Taj Mahal karena kisah cinta di balik kemegahannya.

Cinta adalah lukisan abadi dalam kanvas kesadaran manusia. Lukisan. Bukan definisi. Ia disentuh sebagai sebuah situasi manusiawi, dengan detil-detil nuansa yang begitu rumit. Tapi dengan pengaruh yang terlalu dahsyat. Cinta merajut semua emosi manusia dalam dalam berbagai peristiwa kehidupannya menjadi sublim: begitu agung tapi juga terlalu rumit.

Perang berubah menjadi panorama kemanusiaan begitu cinta menyentuh para pelakunya. Revolusi tidak dikenang karena geloranya, tapi karena cinta yang melahirkannya. Kekuasaan tampak lembut saat cinta memasuki wilayah-wilayahnya. Bahkan penderitaan akibat kekecewaan kadang terasa manis karena cinta yang melatarinya: seperti Gibran yang kadang terasa menikmati "Sayap Sayap Patahnya"

Kerumitan terletak pada antagoni-antagoninya. tapi disitu pula daya tariknya tersembunyi. Kerumitan terbesar pada detil-detil nuansa emosinya, berpadu atau berbeda. Tapi pesonanya menyebar pada kerja dan pengaruhnya yang teramat dahsyat dalam kehidupan manusia.

Seperti ketika kita menyaksikan gemuruh badai, luapan banjir atau nyala api, seperti itulah cinta bekerja dalam kehidupan kita. Semua sifat dan cara kerja udara, api dan air juga terdapat dalam sifat dan cara kerja cinta. Kuat...Dahsyat...Lembut...Tak terlihat...
Penuh haru biru...Padat makna...Sarat Gairah...
dan Antagonis...

Barang kali kita tidak perlu definisi. Toh kita juga tidak butuh penjelasan untuk dapat merasakan terik matahari. Kita hanya perlu tahu cara kerjanya. Cara kerjanya itulah definisinya...
karena kemudian semua keajaiban terjawab di sana...

Anis Matta dalam bukunya Serial Cinta



·٠•●♥•.¸Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ ¸.•♥●•٠·٠•●♥•.¸Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ ¸.•♥●•٠·٠•●♥•.¸Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ ¸.•♥●•٠·٠•●♥•.¸

Cintaaa...
Tak pernah habis kata untuk mengurai cinta...
Barisan harapan selalu berdiri tegap di depan cinta...
Meski derita, meski berairmata, tetap saja tak menjadikan sang pecinta lelah untuk berkata-kata...
Yaaa kata-kata cinta terurai hanya untuk tasbih semata...
Ku tulis untukmu sang pejuang kata cinta...
Salam cinta dalam kata
·٠•●♥•.¸sahira¸.•♥●•٠

Read More......