Rabu, 28 April 2010

~**Adinda**~


Wahai Adinda..
Mengapa kau hanya diam..
Apa sebenarnya yang sedang kau pendam?
Sinar bahagia di jiwamu tampak redup bahkan hampir padam..

Wahai adinda..
Sepertinya begitu berat beban yang kau pikul..
Apa yang membuatmu tampak begitu terpukul?

Duhai adinda..
Jangan pernah salahkan rasa..
Karena itu semua bukan dosa..
Biarkan asamu menari di lintasan masa..
Dan serahkan semua padaNya yang Maha Kuasa..

Duhai Adinda..
Tak selamanya lisan mampu berkata..
Terlebih saat cinta menjadi derita..
Terkadang kita hanya bisa bertutur dengan airmata..
Yaa begitulah wanita..

Wahai Adinda..
Kau bisa saja mempertanyakan semuanya..
Karena mungkin itu sudah sewajarnya..
Namun semua yang telah tergambar di garis tangan..
Maka kita tak ada daya untuk melawan..

Wahai Adinda..
Untukmu, kutata rapi aksara..
Aku hanya tak ingin hatimu terlalu lama bersahabat dengan angkara..

Ungkapan Rasaku, Untukmu Adinda..
Rumah, 23 April 2010
~Bumi Borneo Timur~Sahira~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar