Sabtu, 01 Oktober 2011

~**untukmu~**


sabtu, jadi hari istimewa
teringat hari itu, saat setiap rasa Allah halalkan bersenyawa di jiwa
saat tak ada lagi aku dan kamu
hanya ada "kita" menyatu

kau, yang merampas segenap perhatian
kini namamu tak lagi jadi tebakan
telah ku temukan jawaban
disetiap senyum yang kau titipkan

sayang, adakah kau tahu
dalam diam, rindu itu menghantuiku
dalam sunyinya doa, aku mengingatmu
berharap Dia menjagamu selalu

sayang, 3 minggu yang lalu kita menikah
namun 2 minggu yang lalu kita pun harus jauh terpisah
tapi 1 minggu lagi, aku menantimu datang ke rumah
bahagia rasanya, aku harap semua akan selalu indah

sayang, meski raga kita jauh
namun hati ini hanya untukmu, utuh
meski hanya suaramu yang ku dengar
namun sudah cukup membuatku tegar

sayang, terima kasih untuk setiap cinta yang kau beri
aku ingin selalu seperti ini
tidak hanya saat pengantin baru
tapi selamanya aku ingin begitu

Kota Kembang, 1 Oktober 2011
untukmu yang jauh disana, Chairul Abrar
I Miss U Honey :)

Read More......

Senin, 02 Mei 2011

~**DOA**~

=====================================================

Abu Hurairah berkata : "Sesungguhnya pintu-pintu langit dibuka ketika
tergoncangnya barisan-barisan dalam peperangan, dan ketika turunnya
hujan, dan ketika sholat wajib. maka perbanyaklah berdoa dalamnya..."

Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda :

"Doa seorang hamba akan tetap dikabulkan selama tidak berdoa untuk
hal yang dilarang (berdosa) atau untuk memutus tali silaturahmi.
dan selama tidak terburu-buru. dikatakan : wahai Rosulullah, apa
yang dimaksud terburu-buru (dalam doa)? berliau menjawab :
yaitu perkataan : aku telah berdoa akan tetapi aku tidak melihat
akan dikabulkan. maka dia akan merasa letih kemudian akan
meninggalkan doa." (HR Muslim)

=====================================================
bersama setiap rintik hujan...
bait-bait doa akan selalu terpaut di langit, berharap agar dikabulkan...

bersama raga yang bersimpuh dalam sujud...
ku labuhkan semua ingin diri, berharap agar semuanya terwujud...

bersama asa yang menari di lintasan masa...
keyakinan akan janjiMu takkan binasa...

disela-sela ibadah...
kedua tangan selalu menengadah...

Rabb, sekeping hati datang padaMu...
sepenuh harap, kabulkan doaku...
Aamiin... ^_^

Akan ada saatnya Allah mengabulkan doa-doamu, bersabarlah...
BersamaNya, segalanya pasti indah...:-)

Kota Kembang, 2 Mei 2011

~sahira~

Read More......

Sabtu, 12 Maret 2011

~**Wahai Hati**~

Wahai hati...
terkadang apa yang kau rasa bisa diungkap lewat kata...
namun terkadang semua cukup kau saja yang tau...
tak jarang rasamu terpendam dan saat ingin diungkap, ia hanya berhenti di tenggorokan
namun tak ada satupun bunyi kata yang terdengar...

Wahai hati...
jangan gelisah saat kau tak mampu bicara
jangan resah saat kau tak sanggup bercerita...

kembalilah pada Pemilikmu...
datang padaNya sampaikan semua inginmu...
kabarkan semua resahmu...

sungguh Dia akan selalu bisa menenangkanmu... :-)
berdoa agar semua yang terjadi senantiasa membawa kebaikan dalam diri... :-)

Risalah hati untuk sebuah hati
Kota Kembang, 11 Maret 2011
~sahira~

Read More......

~**CAHAYA**~

Alangkah nestapa jalan dalam kegelapan bagai dalam lorong gua yang gulita
setiap langkah penuh ketakutan dan keraguan
kepala terluka terbentur
badan tergesek kaki terpeleset
dari waktu ke waktu hanya kecemasan

sungguh beruntung bagi orang2 yang berjalan ditengah terang benderangnya cahaya
setiap langkah begitu mantap
setiap duri mudah dihindari
setiap yang berbahaya mudah dijauhi

cahaya menumbuhkan keteguhan
cahaya bisa menikmati setiap langkah
cahaya bisa menghindari kemudaratan
dialah cahaya dari Dia yang Maha memberi petunjuk

hidayah adalah cahaya
yang akan membuat hidup ini tampak terang benderang

kian mantap menjalani hidup
kian indah menjalani hidup

berbahagialah yang selalu rindu hidayah
berbahagialah yang selalu diselimuti hidayah Allah Swt

sedari dulu, hati ini pun merindu akan ketenangan jiwa, ketentraman hidup
dimana lagi aku temukan arti sebuah hidup
kemana lagi kudapati cinta yang hakiki
ternyata datangnya sinaran seiring kesungguhan mencari jalan kebenaran, jalan keridhoan

akan selalu ku syukuri nikmat yang telah diberi
petunjuk hidayah suci ilahi Rabbi
akan selalu ku syukuri nikmat yang telah diberi
petunjuk hidayah suci
ilahi, hamba kan mengabdi

~**lirik nasyid The Fikr Hidayah Ilahi**~
===========================================================
itulah indahnya hidayah
perlu perjuangan untuk memperolehnya
menjadi insan yang jauh lebih baik, tidak sekedar niat
tidak sekedar keinginan yang terpendam lalu dibiarkan jauh berkarat dalam relung hati...

kawan, tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini
tidak ada diri yang bersih dari dosa kecuali Rasul yang mulia

keinginan memperbaiki diri jangan pernah ditunda
ada Dia yang akan mengistiqomahkan kita
terkadang melakukan kebaikan harus diawali dengan keterpaksaan
keterpaksaan merubah kebiasan buruk dengan membiasakan hal yang baik

mungkin bisa saja kita sangat mudah memperoleh hidayah
namun yang terpenting adalah bagaimana setelahnya kita mampu untuk istiqomah

kawan, hidup ini tak mengenal siaran tunda
menjadi baik tak perlu menunggu usia senja

kebaikan itu sumbernya dari Allah
ketenangan hati ada di setiap munajat kita padaNya
keistiqomahan ada di setiap usaha kita mendekat padaNya

saat "cahaya" yang kita miliki dirasa mulai redup
saat itulah kita perlu orang-orang yang selalu bisa menguatkan kita
berada di sekitar orang-orang sholeh/ah
yang akan menjadikan kita kian teguh menjalani hidup

teringat sebuah pesan yang entah siapa yang pertama menulisnya
siapapun penulisnya, semoga jadi amal sholeh karena selalu mampu menginspirasi
ia menulis "Jangan Pernah Mengharapkan Hadirnya Orang Yang Istimewa Dalam Hidup Kita Jika Tak Pernah Berusaha Menjadikan Diri Ini Istimewa."

Kota Kembang, 5 Maret 2011
When I trying to be authentically me
~sahira~

Read More......

*diucapkan ataupun tidak, cinta tetaplah cinta*

banyak hal yang kalian ajarkan padaku...
mengajariku cara berbakti pada kedua orang tua...
mengajariku dewasa dalam hidup...

bersyukur dengan smua yang Allah beri...
bersabar dengan cobaan yg hadir tanpa henti...
semua itu kalian ajarkan dengan tauladan, bukan dengan lisan semata...

terima kasih ya kak...
kalian adalah warna dalam hidupku...
smg pernikahannya Allah berkahi hingga di syurgaNya kelak...

*diucapkan ataupun tidak, cinta tetaplah cinta*
Kota Kembang, 2 Januari 2011

dedicated to Wahyuni Sahira dan Rudy Hartono;
Yuli Hartati dan Andi Sunandar

Read More......

~**Sendiri**~

Kesendirian bukan suatu keinginan tapi terkadang suatu keadaan yang memang harus di jalani...
Melangkah sendiri menggapai cita, jauh dari orang-orang yang dikasihi...
Bukan hal mudah namun itulah saat berharga penempaan diri...

Kerinduan pada senyum dan tawa keluarga pasti menyapa ditengah jalan...
Ingat wajah - wajah mereka dalam setiap alunan doa yang merdu untuk didengar
Meski mereka tak mendengarnya...

Titip rindu itu ke langit...
Berdoa...
Semua akan baik-baik saja...
Dan tersenyumlah untuk kehidupan... ^_^

Kutulis untuk mama, bapak, kak yuni, kak rudy, dan M. Dzakwan Syafiq
Aku rindu kalian

Kota Kembang, 7 November 2010
~sahira~

Read More......

Kamis, 28 Oktober 2010

Cuap-Cuap Saja ^____^


ditengah-tengah tugas kuliahku yang menggunung ^_^
(wew, kapan ya bisa rampung???)
ada beban hati yang tak bisa aku bendung...

Aku resah...
Aku gelisah...
(wew, gaya banget dah!!! ^_^)

aku lagi males puitisasi
sekali-sekali cuapisasi
*alesan doang, padahal lagi ga punya ide
^__________^ hehehehe

"hadeeehhh sahiraaa, kamu itu stress ya???
buat tulisan ga jelas, "maknanya apa???"
*mungkin pikiran itu yang ada di benak para pembaca ;-)

dari tadi makna tulisan ga ada yang nyambung... :-D
sengaja pengen buat yang baca bingung... :-)

Kawan, Aku pengen curhat nah...
Dengerin yah...
Eh salah..
Baca yah...

Ini aktifitasku seharian...
Kemarin pagi, aku berangkat kuliah inovasi pendidikan ;-)
Kemarin siang, aku jadi "tempat sampah" untuk seorang kawan...
Kemarin sore, aku terjebak dalam "lingkaran" ^_^
Kemarin malam, dapat kejadian yang jauh banget dari kata "mengenakkan"...
eng ing eng...apakah itu??? (ini lebayisme teman...) :-)

duh, apa ya? (kok jadi lupa?)
cerita ga ya?
hmmm gimana ya?

ahhh, aku ga jadi cerita deh...
ntar salah ngomong...
ntar jadinya bohong...
kacau deh...

Cuma bisa bilang "aku teringat lirik lagu sherina"...
Lagu ini merangkum semua rasa hatiku kemarin...

"Setiap manusia di dunia...Pasti punya kesalahan...
Tapi hanya yang pemberani, yang mau mengakui
Setiap manusia di dunia pasti pernah sakit hati
Hanya yang berjiwa satria, yang mau memaafkan...
Betapa bahagianya...Punya banyak teman...
Betapa senangnya..."

Untuk semua yang merasa terlibat dengan aktifitasku kemarin...
Kita saling memaafkan ya...
Jika masing-masing kita punya salah, jadilah pemberani dan bilang "yaaa aku salah..."
Jika masing-masing kita pernah saling menyakiti, maka jadilah satria dan bilang "yaaa, aku maafkan semua salahmu..."

Kutulis untukmu teman yang mewarnai hari-hariku...
Kota Kembang, 28 Oktober 2010
yang tersenyum di balik kegelisahan
~sahira~

Read More......

Senin, 20 September 2010

Bukan Pujangga


sendiri di kamar kost, tak ada siapa-siapa...
maksud hati ingin belajar termodinamika kimia...
tapi yaaa rasa malas datang melanda...
daripada aku berdiam diri saja...
lebih baik aku merangkai kata...

entah kenapa...
merangkai kata diidentikkan dengan pujangga...
tak sedikit yang memanggilku "pujangga"...

aku bukan pujangga...
hanya senang merangkai kata...
aku bukan pujangga...
hanya senang berbagi cerita...

aku bukan pujangga...
hanya seorang guru kimia...
aku bukan pujangga...
hanya seorang mahasiswa...

aku bukan sarjana sastra...
apalagi seorang pujangga...


kota kembang, 20 September 2010

~sahira~

Read More......

Sabtu, 18 September 2010

Hanya Ingin Menulis


Ketika tak lagi jelas hitam dan putih...
Jiwaku mulai letih...
Ketika semua menjadi abu-abu...
Asaku terpenjara sang waktu...

Aku lelah dengan semua yang hanya angan-angan...
Bagiku ini bukan beban yang ringan...
Masing-masing kita punya keinginan...
Hanya Dia yang bisa mengabulkan...

Aku ingin marah...
Namun jika begitu, semua tak lagi indah...
Aku lebih baik diam...
Bukan untuk menyimpan dendam, tapi hanya ingin amarah itu teredam...

Aku terdiam di sudut kamar...
Mencoba untuk sabar...
Mencoba untuk tegar...

Saat aku tak bisa berbuat banyak...
Sekeping hati pun terkoyak...
Terasa pedih...
Aku sedih...

Biar kuungkap semua rasa lewat tulisan...
Biar susunan aksara yang menyampaikan pesan...
Aku tak ingin menangis...
Aku hanya ingin menulis...

Menyusun setiap kata...
Membendung airmata...
Mengungkap cinta...
Melukis derita...

Bersama puing-puing riang...
Aku terus melangkah...
Wahai diri, bertahanlah...
Aku akan terus berjuang hingga aku menang...

Kota Kembang, 17 September 2010

~sahira~

Read More......

Senin, 17 Mei 2010

Awas Futur!!!


Saat futur..
Shalat wajib dikerjakan dengan waktu yang sengaja diundur..
Tilawah juga jadi tak teratur..

Saat futur..
Waktu qiyamul lail habis untuk mendengkur..
Hijab juga tak lagi bisa diukur..

Saat futur..
Kualitas ibadah kendur..
Alunan murotal tak lagi membuat hati terhibur..

Saat futur..
Waktu syuro bukannya fokus bahas agenda, malah sukanya ngelantur..
Waktu online Facebook, hobinya buat status yang ngawur..

Saat futur..
Hati girang karena liqo sering libur..
Setoran hapalan Qur'an jadi seperti layangan yang mudah ditarik ulur..

Saat futur..
Hati sering takabur..
Diri makin jarang bersyukur..
Seakan diri lupa akan adzab kubur..

Saat futur..
Ingat Allah yang tak pernah tidur..
Ingat malaikat yang mencatat amal kita dan mereka selalu jujur..

Saat futur..
Sesungguhnya ujian keimanan yang bertutur..
Ujian ketangguhan untuk bangkit, tidak berlama-lama jatuh tersungkur..

AWAS FUTUR !!!
Kota Tepian, 16 Mei 2010
~sahira~

Read More......

Minggu, 02 Mei 2010

Diam


Aku merasa ada yang hilang..
Aku merasa ada yang kurang..
Saat kau hanya diam..
Apa yang kau pendam?
Atau padaku kau menyimpan dendam?
Kawan, Jangan hanya diam..
Apa maksudmu, aku sama sekali tak paham..

Aku coba bertanya dengan lisan..
Tapi kau hanya sepi, tak sedikitpun meninggalkan baik dalam kesan..

Kau senyap..
Senyum itu menguap..
Aku pun hilang harap..

Menurutmu diam adalah yang terbaik..
Tapi entah mengapa aku sama sekali tak merasa jadi lebih baik..
Diammu justru membuatku merasa tercabik..
Kepedihan itu pun tak bisa aku tampik..

Kawan..
Diammu membuat setiap pikirku tertawan..
Rasa dan ego itu pun tak bisa aku lawan..

Aku mohon jangan hanya berbahasa qolbu..
Semua itu hanya membuat awan hatiku kelabu..

Aku mohon kali ini sampaikan semua dengan kata..
Agar aku mengerti bahwa diammu justru karena cinta..

Saat kau hening..
Haruskah aku juga menjadi tak bergeming..
Yaa sudahlah itu inginmu..
Baiklah aku turuti maumu..
Aku pun bisa..
Diam untuk menutup setiap rasa..

Aku pun bisa karena tak semua rasa selalu ku ungkap dalam kata..
Tak selamanya pula aku ingin bercerita..
Kali ini aku pun hanya ingin diam dan menikmati indahnya semesta..
Aku selalu damai dalam diam karena tak ada dusta..
Saat cinta menjadi derita..
Rasioku pun sedang tak bertahta..
Aku hanya bisa berkata dalam hati "sabar ya cinta"..

Kota Tepian, 01 Mei 2010
Rasa Dalam Diam
~sahira~

Read More......

Rabu, 28 April 2010

Berhenti Disini


Aku melangkah terlalu jauh tanpa banyak berfikir…
Dan akhirnya aku jatuh tergelincir…
Sakittt… Yaa sakiittt…
Tapi aku yakin, aku masih bisa bangkit…

Saat menyikapi ini semua, mungkin kau tangguh…
Tapi aku??? Aku terlalu rapuh…
Saat menghadapi ini semua, mungkin kau hebat…
Tapi aku??? Aku tak cukup kuat…
Saat melewati ini semua, mungkin kau sabar…
Tapi aku??? Aku tak cukup tegar…
Saat melalui ini semua, mungkin kau tak merintih…
Tapi aku??? Aku terlalu ringkih…

Rasaku berkata “yaa semua ini ada”…
Namun rasioku berkata “ah, rasa…kamu terlalu mengada-ada”…
Ketika rasa dan rasio tak mampu berdamai…
Situasi jiwa pun ramai…

Realita bertutur dengan bahasa yang pilu..
Maka lebih baik biarkan semua berlalu…
Jika dulu aku menyapamu lewat kata demi kata…
Kini aku hanya akan menyapamu lewat doa demi doa…

Yaa aku berhenti saja disini…
Aku hanya ingin berhati-hati dengan semua ini…
Segalanya cukup…Cukup…
Meski aku belum yakin apa aku sanggup…

Tapi berhenti disini lebih baik daripada aku harus terus melangkah…
Maaf atas segalanya, yaaa aku salah…
Sejatinya kau dan aku tidak berubah…
Namun biarkan sang waktu membawa hikmah dari skenarioNya yang indah…

~**Sahira Dalam Kenangan**~
Borneo Timur, 28 April 2010

Read More......

Kali Ini Aku Bicara Rasa


Assalamu'alaikum....
Hai sobat...
Apa kabar? semoga selalu sehat...
Sebelum baca tulisan ini, ayo senyum... ^_^

Kali ini aku ingin bicara rasa...
Hmm...yaa rasa yang sudah lama mereka ungkap tentangku...
Banyak yang sudah mereka sampaikan lewat kata yang tak biasa...
Dan tulisan ini adalah jawabanku...

Ada yang bilang aku cerewet...
Hobinya corat coret...
Sukanya jeprat jepret...
hmmm...itu semua benar dan sama sekali tidak meleset...

Ada yang bilang aku puitis, romantis, melankolis...
Ada juga yang bilang aku egois, narsis, gampang menangis...
hmmm...yayaya...tentang itu mereka sudah tau persis...
btw, kok ga ada yang bilang aku manis???jiaahhh...mulai deh, tuh kan narsis
eh, tapi ada juga yang harus aku tulis, aku bukannya narsis tapi eksis... ^_^

Ada yang bilang aku sombong...
Ah, masa??? jangan gitu dong...
Aku sama sekali ga berhak untuk sombong, Ada Dia yang punya otoritas untuk Sombong..
Beneran deh, aku ga bohong...

Ada yang bilang aku aneh...
Aku : "Kenapa? Ga Boleh?"
Dia : "yaa gapapa sih...Tapi aku risih..."
Aku : "Haaa???kok bisaaa?" *Busyet...Aku kaget
Dia : "Kamu kan anak kimia, kenapa suka merangkai kata? kenapa suka sastra?" begitu katanya
Aku : Lalu aku berkata "lha, memangnya kenapa? Allah memberi kita banyak potensi, jangan biarkan sia-sia...Jadi semua sah-sah saja...ga dosa..."
Dia : iya juga yaa...

Ada yang bilang aku manja...
hahaha....ternyata dia tau aja...
eh, jangan salah meski manja...aku tetap belajar menjadi bersahaja...

Saudariku bilang, aku orangnya penuh kasih sayang...
Whuaaa...aku serasa melayang...
Husss....Sadar sahira bukan kamu yang berhak dipuji, jangan mabuk kepayang...
Malu dong ama Dia yang Maha Memberi Kasih Sayang...

Setiap kali di tanya mama, "kapan ade bisa berdua?"
Aku selalu jawab "yaa, mohon doa"...
Dan ketika di tanya papa, "klo dengan dia gimana?"
Aku selalu jawab "yaa, kalo jodoh, ga akan kemana mana..."
Mama dan papa cuma bisa melotot sambil bilang "Ah, adeee...kamu pasti carinya yang berjenggot..."
Eh, bukan yang sekedar berjenggot...Tapi iman dan takwanya yang berbobot... ^_^

======================================================================

hai...kata2 ini aku rangkai dengan lelah dan penat yang terburai...
begitulah aku di mata mereka, kalimat demi kalimat aku urai..
mohon maaf, sedikit lebaiiiiiii... ^_^

hai penat, kamu boleh mampir di jiwaku tapi hanya boleh sesaat...
hai lelah, kamu boleh singgah di ragaku tapi cepat-cepat pergi yah...lelah buruan bilang "dadahhh"
hai cemberut, kamu boleh menghiasi raut wajahku tapi jangan berlarut-larut...

tulisan yang rada gokil...
maklum yang nulis, hatinya lagi menggigil...
sobat, udah dulu ya...kapan2 kita sambung klo ada ide jahil dan penaku kumat pengen usil...
aku pamit yaa...eh, hampir lupaaa...senyumku belum nyempil ^_^

Di Kota Tepian Jari-jari Menari, 26 April 2010
~sahira~

Read More......

Benih Cinta


Tak ku pungkiri bahwa kebun hatiku memang menyimpan sebuah benih cinta..
Baru berbentuk benih, belum ditanam, belum dipupuk, apalagi tumbuh bersemi..

Yaa, benih cinta itu sudah aku titipkan pada Rabbku..
Aku biarkan Dia yang menjaganya untuk orang yang tepat..
Orang yang memang Dia halalkan untuk menanam benih cinta itu di kebun hatiku..

Dan siapa orang yang tepat???
Sedikitpun aku tak tau bagaimana skenarioNya..
Sedikitpun aku juga tak berani berspekulasi terhadap keadaan di sekitar..
Karena aku ingin semua tetap di dalam aturanNya yang benar..

Namun keyakinan akan janjiNya tak kan sedikitpun goyah..
Bahwa laki-laki yg sholeh hanya untuk wanita yg sholehah..

Biar waktu berkata tentang benih cinta yang indah..
Karena segalanya mudah bagi Allah..

Saat hati bertanya tentang sebuah nama yang masih menjadi rahasiaNya sendiri..
Sebuah kepastian yang berselimut misteri..

Sesaat aku berdialog bersama diri ^_^
Rumah, 24 April 2010
~sahira~

Read More......

~**Adinda**~


Wahai Adinda..
Mengapa kau hanya diam..
Apa sebenarnya yang sedang kau pendam?
Sinar bahagia di jiwamu tampak redup bahkan hampir padam..

Wahai adinda..
Sepertinya begitu berat beban yang kau pikul..
Apa yang membuatmu tampak begitu terpukul?

Duhai adinda..
Jangan pernah salahkan rasa..
Karena itu semua bukan dosa..
Biarkan asamu menari di lintasan masa..
Dan serahkan semua padaNya yang Maha Kuasa..

Duhai Adinda..
Tak selamanya lisan mampu berkata..
Terlebih saat cinta menjadi derita..
Terkadang kita hanya bisa bertutur dengan airmata..
Yaa begitulah wanita..

Wahai Adinda..
Kau bisa saja mempertanyakan semuanya..
Karena mungkin itu sudah sewajarnya..
Namun semua yang telah tergambar di garis tangan..
Maka kita tak ada daya untuk melawan..

Wahai Adinda..
Untukmu, kutata rapi aksara..
Aku hanya tak ingin hatimu terlalu lama bersahabat dengan angkara..

Ungkapan Rasaku, Untukmu Adinda..
Rumah, 23 April 2010
~Bumi Borneo Timur~Sahira~

Read More......

Untaian Kata Untukmu


Entah..
Apalah arti untaian kata ini untukmu..
Satu yang pasti, kau sahabatku..

Setiap kata mampu menyentuh qalbu yang angkuh..
Wajah yang senantiasa tersenyum..
Sabar dengan semua tingkahku yang manja..
Tegar meski pilihan hidupmu sukar..
Berusaha ikhlas memberi kebaikan untukku..

Entah..
Apalah arti untaian kata ini untukmu..
Namun doaku..
Semoga kau selalu indah di mataNya..
Terima kasih untuk semua ini..
Hadirmu bagai hujan yang menyejukkanku..
Aku bersyukur mengenalmu :-)

Ku tulis untukmu sahabat yg merindu gelar syuhada :-)
Rumah, 21 April 2010
~sahira~

Read More......

Senin, 19 April 2010

KITA SAHABAT


Berawal dari sebuah perkenalan…
Lalu merenda hari-hari bersama…
Menjadikan perkenalan berbuah persahabatan…
Berjuta kebahagiaan yang menyapa…

Dimana ada aku, disitu pun ada kamu…
Selalu indah bersama mu...
Saat aku dan kamu mengukir cita bersama…
Maka tak ada lagi aku dan kamu, yang ada hanya KITA...

Yaa KITA adalah sahabat...
Tak sekedar pertemanan sesaat...
Kita berbagi kisah, duka, dan bahagia...
Kita mampu menyulap duka menjadi tawa...

Sahabat, bila suatu saat jarak dan waktu memisahkan kita...
Jangan salahkan keadaan...
Karena itu memang sewajarnya...

Tapi satu yang kupinta...
Sisakan satu ruang rindu di hatimu...
Untuk nama ku...
Tak perlu kau gores dengan pena emas..
Cukup dengan senyuman saat kau ingat namaku...
Cukup dengan kebanggaan kau sebut aku sahabatmu...

Untaian kata dua orang sahabat ^_^
Sary (Bontang,17.3.2010) dan Sahira (Kota Tepian, 19.4.2010)

Read More......

Sabtu, 17 April 2010

~**Menjenguk Kata Sang Pena**~


Apa kabar kata???
Masihkah aku cinta???Masihkah mau berbagi cerita???
Setelah sekian lama, ternyata aku rindu juga menjenguk kata…
Ah, kata…Lama sudah kita tak bersua…

Di sudut kamar, pena pun tergeletak tak berdaya…
Tintanya mulai kering…
Ia membisu karena tak sanggup berdiri tegak lebih sering…
Dan aku pun seakan kaku untuk merayunya...

Pena…Bukan maksudku membiarkanmu seakan kaku untuk bergerak…
Karena semangat itu masih sangat berapi untuk selalu membuat hati orang lain tergerak…
Pena…Kita selalu bisa bersahabat untuk mengumpulkan setiap hikmah yang berserak…

Kata…Pena…
Jangan salahkan waktu…Karena inilah keadaan…
Ternyata benar, aku tak bisa lama-lama berpisah dari kalian…

Kata…Jangan terlalu lama membisu…
Jika begitu, kau akan lesu…
Pena…Jangan terlalu lama terpaku…
Jika begitu, kau akan kaku…

Kata teruslah berucap tentang kebenaran…
Pena teruslah bergerak sampaikan kebaikan…

Kota Tepian, 17 April 2010
Aku, kata, dan pena adalah kawan
)I( sahira )I(

Read More......

Selasa, 06 April 2010

Menyeret Hati


Wahai jiwa..
Apa yang membuatmu jumawa..
Wajahmu terlalu kikir untuk sebuah senyum apalagi tawa..
Entah kemana perginya wibawa..
Yang ada hanya sosok yang selalu ingin jadi punggawa..

Wahai insan..
Mengapa masih saja menyakiti dengan lisan..
Sungguh semua itu tak menjadikn orang lain merasakan baik dalam kesan..

Wahai hati..
Mengapa selalu saja menagih manusia untuk simpati..
Lalu di mana kau tempatkn Dia yang memberimu hati?
Mengapa bukan padaNya menagih simpati..

Duhai Allah..
Ini kami datang dengan dosa yg berlimpah..
Kami datang dengan menyeret hati yang hampir menjadi sampah..

Duhai ilahi..
Ampuni kami dan berkahi..

Kami terseok menapaki jalan yang panjang dan berliku..
Kami menyeret hati untuk tetap taat padaMu..

~Kota Tepian~
30 Maret 2010
)I(sahira)I(

Read More......

Ƹ̵̡Óœ̵̨̄Æ· ♥ Cinta Tanpa Definisi ♥Ƹ̵̡Óœ̵̨̄Æ·


Seperti angin membadai. Kau tak melihatnya. Kau merasakannya. Merasakan kerjanya saat ia memindahkan gunung pasir di tengah gurun. Atau merangsang amuk gelombang di laut lepas. Atau meluluhlantakkan bangunan-bangunan angkuh di pusat kota metropolitan. Begitulah Cinta...
Ia ditakdirkan jadi kata tanpa benda.
Tak terlihat. Hanya terasa.
Tapi Dahsyat...

Seperti banjir yang menderas. Kau tak kuasa mencegahnya. Kau hanya bisa ternganga ketika ia meluapi sungai-sungai, menjamah seluruh permukaan bumi, menyeret semua benda angkuh yang bertahan di hadapannya. Dalam sekejab ia menguasai bumi dan merengkuhnya dalam kelembutannya. Setelah itu ia kembali tenang: seperti seekor harimau kenyang yang terlelap tenang. Demikian Cinta...
Ia ditakdirkan menjadi makna paling santun yang menyimpan kekuasaan besar.

Seperti api menyala-nyala. kau tak kuat melawannya. Kau hanya bisa menari di sekitarnya saat ia mengunggun. Atau berteduh saat matahari membakar kulit bumi. Atau meraung saat lidahnya melahap rumah-rumah, kota-kota, hutan-hutan. Dan seketika semua menjadi abu. Semua menjadi tiada.
Seperti itulah Cinta...
Ia ditakdirkan menjadi kekuatan angkara murka yang mengawal dan melindungi kebaikan.

Cinta adalah kata tanpa benda, namun untuk beragam perasaan, muara bagi ribuan makna, wakil dari sebuah kekuatan tak terkira. Ia jelas, sejelas matahari. Mungkin sebab itu Eric Fromm -dalam The Art of Loving- tidak tertarik atau tidak sanggup mendefinisikannya. Atau...memang cinta sendiri tak perlu definisi bagi dirinya.

Tapi juga terlalu rumit untuk disederhanakan. Tidak ada definisi memang. Dalam agama, atau falsafah, atau sastra, atau psikologi. tapi inilah obrolan manusia sepanjang masa. Inilah legenda yang tak pernah selesai. Maka abadilah Rabiah Al-Adawiyah, Rumi, Iqbal, Tagore atau Gibran karena puisi atau prosa cinta mereka. Abadilah legenda Romeo dan Juliet, Laela Majnun, Siti Nurbaya atau Cinderella. Abadilah Taj Mahal karena kisah cinta di balik kemegahannya.

Cinta adalah lukisan abadi dalam kanvas kesadaran manusia. Lukisan. Bukan definisi. Ia disentuh sebagai sebuah situasi manusiawi, dengan detil-detil nuansa yang begitu rumit. Tapi dengan pengaruh yang terlalu dahsyat. Cinta merajut semua emosi manusia dalam dalam berbagai peristiwa kehidupannya menjadi sublim: begitu agung tapi juga terlalu rumit.

Perang berubah menjadi panorama kemanusiaan begitu cinta menyentuh para pelakunya. Revolusi tidak dikenang karena geloranya, tapi karena cinta yang melahirkannya. Kekuasaan tampak lembut saat cinta memasuki wilayah-wilayahnya. Bahkan penderitaan akibat kekecewaan kadang terasa manis karena cinta yang melatarinya: seperti Gibran yang kadang terasa menikmati "Sayap Sayap Patahnya"

Kerumitan terletak pada antagoni-antagoninya. tapi disitu pula daya tariknya tersembunyi. Kerumitan terbesar pada detil-detil nuansa emosinya, berpadu atau berbeda. Tapi pesonanya menyebar pada kerja dan pengaruhnya yang teramat dahsyat dalam kehidupan manusia.

Seperti ketika kita menyaksikan gemuruh badai, luapan banjir atau nyala api, seperti itulah cinta bekerja dalam kehidupan kita. Semua sifat dan cara kerja udara, api dan air juga terdapat dalam sifat dan cara kerja cinta. Kuat...Dahsyat...Lembut...Tak terlihat...
Penuh haru biru...Padat makna...Sarat Gairah...
dan Antagonis...

Barang kali kita tidak perlu definisi. Toh kita juga tidak butuh penjelasan untuk dapat merasakan terik matahari. Kita hanya perlu tahu cara kerjanya. Cara kerjanya itulah definisinya...
karena kemudian semua keajaiban terjawab di sana...

Anis Matta dalam bukunya Serial Cinta



·Ù •●♥•.¸Æ¸̵̡Óœ̵̨̄Æ· ¸.•♥●•Ù ·Ù •●♥•.¸Æ¸̵̡Óœ̵̨̄Æ· ¸.•♥●•Ù ·Ù •●♥•.¸Æ¸̵̡Óœ̵̨̄Æ· ¸.•♥●•Ù ·Ù •●♥•.¸

Cintaaa...
Tak pernah habis kata untuk mengurai cinta...
Barisan harapan selalu berdiri tegap di depan cinta...
Meski derita, meski berairmata, tetap saja tak menjadikan sang pecinta lelah untuk berkata-kata...
Yaaa kata-kata cinta terurai hanya untuk tasbih semata...
Ku tulis untukmu sang pejuang kata cinta...
Salam cinta dalam kata
·Ù •●♥•.¸sahira¸.•♥●•Ù 

Read More......

Senin, 22 Februari 2010

Saat Aku Pulang


Saat aku pulang..
Saat aku memasuki rumah..

Aku masih bisa memandang wajah kedua orang tuaku..
Aku masih bisa berada dalam dekapan keduanya..
Senyum, tawa, dan tangis mereka masih sangat nyata di hadapanku..

Masih ada suara yang memanggilku "nak.."
Yaa..Panggilan itu selalu indah untuk ku dengar..

Masih ada tubuh yang siap mendekapku saat aku ingin bergelayut manja..
Masih ada tangan yang bisa aku cium setiap kali aku akan keluar rumah..
Masih ada lantunan doa untukku yang keluar dari bibir keduanya..

Duhai Allah..
Terima kasih untuk nikmat yang Kau beri ini..
Nikmat yang masih Kau perkenankan untuk aku rasakan..

Sementara di luar sana..
Ada orang lain yang tak tau kemana harus pulang..
Saat ia rindu, ia tak tau kemana harus membawa rasa rindunya..

Wajah orang tuanya hanya bisa hadir dalam bayang-bayang..
Tak ada lagi lantunan doa untuknya, yang ada justu ia berdoa untuk orang tuanya..
Kedua orang tuanya tak lagi disisinya, tapi disisiMu..

Duhai Allah..
Aku tak pernah tau sampai kapan aku masih bisa bersama kedua orang tuaku..
Karena itu bantu aku untuk bisa membahagiakan keduanya..
Bantu aku, karena aku tak bisa berbuat apa-apa tanpaMu..

Aku tau, akan ada saatnya aku tak lagi melihat keduanya di rumah..
Akan ada saatnya aku harus sendiri tanpa mereka..
Akan ada saatnya rindu ini tak lagi bertuan..

Duhai Allah..
Perpisahanku dengan kedua orang tuaku itu pasti adanya..
Entahlah..
Aku atau keduanya yang akan pergi lebih dulu menghadapMu..
Duhai Allah..
Sebelum perpisahan itu benar-benar tiba..
Bantu aku untuk bisa jadi anak yang sholehah..
Anak yang bisa menjadi amal jariyah bagi keduanya..

Kutulis untuk kedua orang tuaku..
Maaf jika anakmu ini belum sepenuhnya bisa menggapai cita seperti inginmu..
Cita yang aku pun tak tau kapan akan tergenapkan..

Rumah, 21 Februari 2010
Your little daughter
~sahira~

Read More......

*_* Oh Mawar *_*


Sedih melihat bunga-bunga mawar itu perlahan tapi pasti menjadikan dirinya tidak lagi istimewa dengan durinya..

Durinya tumpul hingga mudah sekali untuk disentuh siapapun yang ingin singgah melihatnya..

Yaa orang tersebut hanya singgah, tak berniat untuk memetiknya..

Yaa hanya ingin menikmati indahnya mawar tanpa merasa perlu untuk memetiknya..

Orang tersebut tidak bisa dipersalahkan sepenuhnya karena sang mawar pun ternyata senang saat ada yang mengagumi keindahannya dan perlahan menumpulkan durinya..

Ya Rabb, lindungi kebun hati kami..
Agar mawar-mawar itu bisa mekar pada saatnya dan tidak layu sebelum berkembang..

Rumah, 18 Februari 2010
Bersama mirisnya hati
~sahira~

Read More......

Dari Sahabat Untuk Sahabat


Sahabat ibarat bintang yang memberi cahaya lain saat gelap..
Ibarat angin yang menyejukkan, terus berhembus walau tanpa terlihat..
Ibarat pelangi yang indah karena perbedaan warna-warnanya..
Maka bagimu, ia adalah bintang, angin dan pelangi itu..

Namun saat cahaya bintang itu tertutup awan gelap..
Saat hembusan angin serasa menampar wajah..
Saat warna indah pelangi sedang tak menampakkan dirinya..
Saat langkah kakinya pergi menjauh darimu..
Dan kau pun bertanya "wahai bintang, angin, dan pelangi ada apa ini?"..
Namun mereka hanya membisu..

Wahai sahabat, tetaplah disini..
Menunggunya dan berharap masih ada senyum untukmu..

Wajah muram yang ia tunjukkan padamu, balaslah dengan senyum terindahmu..
Jika kau sudah berikhtiar memperbaiki semuanya bahkan rintik-rintik airmata itu menghiasi matamu..
Sahabat, yakinlah Allah sudah menghitung tiap tetes airmatamu..

Ingat ia dalam bait doamu..
Bayangkan wajahnya..
Ikhlaskan semua khilafnya..
Biar Allah yang menunjukkan kuasaNya membolak-balikkan hati yang angkara menjadi hati yang di penuhi cinta..

Rumah, 15 Februari 2010
Dari sahabat untuk sahabat..
)l(sahira)l(

Read More......

Da'wah Tidak Dapat Dipikul Orang Manja


Wahai Saudaraku yang dikasihi Allah

Perjalanan da’wah yang kita lalui ini bukanlah perjalanan yang banyak ditaburi kegemerlapan dan kesenangan. Ia merupakan perjalanan panjang yang penuh tantangan dan rintangan berat.

Telah banyak sejarah orang-orang terdahulu sebelum kita yang merasakan manis getirnya perjalanan da’wah ini. Ada yang disiksa, ada pula yang harus berpisah kaum kerabatnya. Ada pula yang diusir dari kampung halamannya. Dan sederetan kisah perjuangan lainnya yang telah mengukir bukti dari pengorbanannya dalam jalan da’wah ini. Mereka telah merasakan dan sekaligus membuktikan cinta dan kesetiaan terhadap da’wah.

Pengorbanan yang telah mereka berikan dalam perjalanan da’wah ini menjadi suri teladan bagi kita sekalian. Karena kontribusi yang telah mereka sumbangkan untuk da’wah ini tumbuh bersemi. Dan, kita pun dapat memanen hasilnya dengan gemilang. Kawasan Islam telah tersebar ke seluruh pelosok dunia. Umat Islam telah mengalami populasi dalam jumlah besar. Semua itu karunia yang Allah swt. berikan melalui kesungguhan dan kesetiaan para pendahulu da’wah ini. Semoga Allah meridhai mereka.

Hanya kesetiaanlah yang dapat mengokohkan perjalanan da’wah ini. Kesetiaan yang menjadikan pemiliknya sabar dalam menghadapi cobaan dan ujian. Menjadikan mereka optimis menghadapi kesulitan dan siap berkorban untuk meraih kesuksesan. Kesetiaan yang menghantarkan jiwa-jiwa patriotik untuk berada pada barisan terdepan dalam perjuangan ini. Kesetiaan yang membuat pelakunya berbahagia dan sangat menikmati beban hidupnya. Setia dalam kesempitan dan kesukaran. Demikian pula setia dalam kelapangan dan kemudahan.

Saudaraku seperjuangan yang dikasihi Allah

Sebaliknya orang-orang yang rentan jiwanya dalam perjuangan ini tidak akan dapat bertahan lama. Mereka mengeluh atas beratnya perjalanan yang mereka tempuh. Mereka pun menolak untuk menunaikannya dengan berbagai macam alasan agar mereka diizinkan untuk tidak ikut. Mereka pun berat hati berada dalam perjuangan ini dan akhirnya berguguran satu per satu sebelum mereka sampai pada tujuan perjuangan.

Penyakit telah menyerang mental mereka yang rapuh sehingga mereka tidak dapat menerima kenyataan pahit sebagai resiko dan sunnah dalam da’wah ini. Malah mereka menggugatnya lantaran anggapan mereka bahwa perjuangan da’wah tidaklah harus mengalami kesulitan.

Wahai saudaraku seiman dan seperjuangan

Aktivis da’wah sangat menyakini bahwa kesabaran yang ada pada dirinyalah yang membuat mereka kuat menghadapi berbagai rintangan da’wah. Bila dibandingkan apa yang kita lakukan serta yang kita dapatkan sebagai risiko perjuangan di hari ini dengan keadaan orang-orang terdahulu dalam perjalanan da’wah ini, belumlah seberapa. Pengorbanan kita di hari ini masih sebatas pengorbanan waktu untuk da’wah. Pengorbanan tenaga dalam amal khairiyah untuk kepentingan da’wah. Pengorbanan sebagian kecil dari harta kita yang banyak. Dan bentuk pengorbanan kecil lainnya yang telah kita lakukan.

Coba lihatlah pengorbanan orang-orang terdahulu, ada yang disisir dengan sisir besi, ada yang digergaji, ada yang diikat dengan empat ekor kuda yang berlawanan arah, lalu kuda itu dipukul untuk lari sekencang-kencangnya hingga robeklah orang itu. Ada pula yang dibakar dengan tungku yang berisi minyak panas. Mereka dapat menerima resiko karena kesabaran yang ada pada dirinya.
Kesabaran adalah kuda-kuda pertahanan orang-orang beriman dalam meniti perjalanan ini. Bekal kesabaran mereka tidak pernah berkurang sedikit pun karena keikhlasan dan kesetiaan mereka pada Allah swt.

Dan berapa banyak nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar. (Ali Imran: 146)

Bila kita memandang kehidupan generasi pilihan, kita akan temukan kisah-kisah brilian yang telah menyuburkan da’wah ini. Muncullah pertanyaan besar yang harus kita tujukan pada diri kita saat ini. Apakah kita dapat menyemai da’wah ini menjadi subur dengan perjuangan yang kita lakukan sekarang ini ataukah kita akan menjadi generasi yang hilang dalam sejarah da’wah ini.

Maju terus dan tetap bertahan atau……Waktu akan menggilas setiap jiwa yang malas, loyo, suka mengeluh, pasif, cepat menyerah dan Akhirnya …TERSINGKIR

Ingat, da’wah ini tidak akan pernah dapat dipikul oleh orang-orang yang manja. Militansi aktivis da’wah merupakan kendaraan yang akan menghantarkan kepada kesuksesan. Semoga Allah menghimpun kita dalam kebaikan. Wallahu’alam.

Sumber : DH Al Yusni (www.dakwatuna.com » » Da’wah Tidak Dapat Dipikul Orang Manja.htm)

-----------^______^-----------------------^_______^---------------------------

Memang kekecewaan adalah makanan da’wah...
Tapi makanan ini tidak bergizi, jangan biasakan memakannya...
Percayalah, kita takkan sanggup kecewa selama 24 jam terus menerus...

Tetaplah optimis mengerjakan agenda-agenda da’wah...
Kesulitan itu hanya sementara...
Kesulitan datang untuk pergi...

Janganlah kehilangan antusiasme dan semangat kita, karena itulah pegangan yang kokoh...
Semangat adalah milik kita yang hakiki...
Bukankah semangat adalah ruh dan jiwa kita...

Ikhwah fillah di bumi Allah...
Wahai yang berada di jalan da’wah...
Lelah bukan berarti kalah...
Walau kalah itu melelahkan...
Jangan kalah dengan lelah...
Allah memberi masalah agar kita terus bermujahadah...
HAMASAH !!!

Kota Tepian, 14 Februari 2010
Yang tertatih dan berusaha ikhlas di jalanNya
)l(sahira)l(

Read More......

Kamis, 11 Februari 2010

Rindu Menyapa Ruang Hati


Entahlah…
Aku tujukan untuk siapa bait-bait kata ini…
Aku alamatkan pada siapa rangkaian huruf ini…

Biarlah…
Aku hanya ingin menulis tentangnya…
Untuknya, yang masih dalam tanya…
__________^___^___________________^____^__________________

Rindu singgah menyapa ruang hati...
Satu ruang kosong, belum terisi…
Percik rindu merayu hati…
Menggoda jiwa berharap kau disisi…

Aku jaga ruang hati agar tidak kotor karena debu-debu maksiat…
Agar suatu saat nyaman di tempati olehmu, orang yang tepat…
Aku tak ingin ruang itu di masuki oleh penghuni yang salah alamat…
Karenanya pintu ruang hati itu ku kunci rapat…

Aku tak ingin di dalam ruang hati ada orang lain yang terjebak…
Aku tak ingin ruang hati itu diisi oleh ia yang tak berhak…

Sementara jauh di luar ruang hati, angin tersedu, menangis pilu…
Menemaniku, yang terkurung di penjara sang waktu…
Biar ku renda hari bersama rindu…
Sembari menunggumu di batas waktu…

Wahai, kau…
Yang merampas segenap perhatian
Sampai kapan namamu menjadi tebakan
Sampai kapan tulisan ini tak bertuan
Mungkinkah, dalam gerimis hati, ku temukan jawaban?
Seperti tanah tandus yang rindukan hujan

Ku tunggu kabarmu yang masih diam
Menjawab semua rasa yang terpendam

Rumah, 10 Februari 2010
~sahira~

NB : Tulisan ini terinspirasi dan disadur dari catatan hati seorang Annisa...Dan aku yakin, di setiap jengkal bumi Allah pasti banyak Annisa yang lain...Yang ruang hatinya senantiasa di sapa rindu...

Untukmu wahai ukhty, wahai Annisa...

Sambil menunggu berakhirnya masa penantian ini, lebih baik kita menyibukkan diri untuk terus melejitkan kesholehan, memantabkan fikroh, memaksimalkan kontribusi da'wah dan menabung amal kebaikan...

Tentunya seiring semakin terisi kualitas diri, ruhiyah dan fikroh insyaAllah masa penantian itu akan terasa lebih indah dan pada saatnya Allah akan memberikan kado terindah itu untuk kita ^_^

Read More......