Kamis, 11 Februari 2010

Rindu Menyapa Ruang Hati


Entahlah…
Aku tujukan untuk siapa bait-bait kata ini…
Aku alamatkan pada siapa rangkaian huruf ini…

Biarlah…
Aku hanya ingin menulis tentangnya…
Untuknya, yang masih dalam tanya…
__________^___^___________________^____^__________________

Rindu singgah menyapa ruang hati...
Satu ruang kosong, belum terisi…
Percik rindu merayu hati…
Menggoda jiwa berharap kau disisi…

Aku jaga ruang hati agar tidak kotor karena debu-debu maksiat…
Agar suatu saat nyaman di tempati olehmu, orang yang tepat…
Aku tak ingin ruang itu di masuki oleh penghuni yang salah alamat…
Karenanya pintu ruang hati itu ku kunci rapat…

Aku tak ingin di dalam ruang hati ada orang lain yang terjebak…
Aku tak ingin ruang hati itu diisi oleh ia yang tak berhak…

Sementara jauh di luar ruang hati, angin tersedu, menangis pilu…
Menemaniku, yang terkurung di penjara sang waktu…
Biar ku renda hari bersama rindu…
Sembari menunggumu di batas waktu…

Wahai, kau…
Yang merampas segenap perhatian
Sampai kapan namamu menjadi tebakan
Sampai kapan tulisan ini tak bertuan
Mungkinkah, dalam gerimis hati, ku temukan jawaban?
Seperti tanah tandus yang rindukan hujan

Ku tunggu kabarmu yang masih diam
Menjawab semua rasa yang terpendam

Rumah, 10 Februari 2010
~sahira~

NB : Tulisan ini terinspirasi dan disadur dari catatan hati seorang Annisa...Dan aku yakin, di setiap jengkal bumi Allah pasti banyak Annisa yang lain...Yang ruang hatinya senantiasa di sapa rindu...

Untukmu wahai ukhty, wahai Annisa...

Sambil menunggu berakhirnya masa penantian ini, lebih baik kita menyibukkan diri untuk terus melejitkan kesholehan, memantabkan fikroh, memaksimalkan kontribusi da'wah dan menabung amal kebaikan...

Tentunya seiring semakin terisi kualitas diri, ruhiyah dan fikroh insyaAllah masa penantian itu akan terasa lebih indah dan pada saatnya Allah akan memberikan kado terindah itu untuk kita ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar