Minggu, 07 Februari 2010

Mengeja Skenario CintaMu



Warning!!! Bacanya ampe selesai ya…Anda tidak akan mendapat hikmah dari tulisan ini jika tak membacanya hingga huruf terakhir ^_^ yuks, lanjuttttttt…

Kota Tepian, 30 Januari 2010

Pagi itu langit Samarinda indah sekali, cuacanya sejuk…Namun cuaca di luar sana tak sama dengan cuaca di langit hatiku…Yaa, aku mulai lelah…Mulai jenuh…Ah sudahlah tak ingin aku tuliskan disini mengapa aku lelah…Jenuh… >_<

Dan seperti biasa, aku selalu “menjenguk kata” untuk meluapkan cintaku…Dan jadilah aku menulis sebuah tulisan, judulnya “Karena Allah, Aku Kuat”…Bagi yang belum sempat baca, semoga berkenan membacanya…. ^_^ Yaa berusaha menemukan inspirasi meski saat aku lelah dalam da’wah…Sekedar berikhtiar mengingatkan diri dan sahabat yang lain…Hingga aku mulai merasa lebih baik ketimbang beberapa hari kemarin…Dan begitulah, aku selalu mencoba membangkitkan lagi semangat juangku…

Aku selalu publikasikan tulisan-tulisanku di blog pribadiku, di note facebook (selanjutnya akan disingkat FB), dan beberapa juga aku publish di sebuah majalah digital…Termasuk tulisanku “Karena Allah, Aku Kuat” pun aku publikasikan lewat media-media itu…

Ternyata tulisan itu pula yang menjadi awal perjalananku memaknai sebuah kata “ikhlas”….hmmm….Lanjut ya bacanya…. ^_^

Masih di hari yang sama, namun sang raja siang sudah tak lagi malu-malu menampakkan dirinya…Yaa sudah sangat siang…Hari yang terik…Aku online-kan lagi akun FB ku, ternyata komentar demi komentar masuk dan mulai memenuhi notifikasi FBku untuk tulisan itu…hingga satu orang sahabatku, Tiny Bear (lucu juga ya namanya, jadi inget beruang, untuk yang punya nama, maap ya…becanda doang ukhty wkwkwk :p), ia ikut memenuhi notifikasi FB meski ia tak berkomentar, sekedar nangkringin jempol imutnya (cuman nge-like doang) hehehe…

Tak lama masuk lagi sebuah usulan teman darinya…Ia usulkan aku untuk berteman dengan seseorang, sebut saja namanya Bunda Fulan…Begitu aku lihat profil bunda, ”wah penulis…senengnya kalo bisa temenan dengan penulis” gumamku dalam hati…tanpa pikir panjang, aku add saja…

Meski aku belum di konfirmasi sebagai teman di FB beliau, aku masih bisa membaca kiriman-kiriman yang ada di wall FB bunda…Terus aku baca tulisan-tulisan beliau hingga aku menemukan satu nama di FB bunda, yaa aku dapat nama Fulan…Fulan itu anak bunda Fulan (jiaaahhhh kok kata-kataku jadi ribet gini ya, hehehehe tak apalah ribet dikit, hanya ingin menjaga privasi mereka ^_^)

Ternyata Fulan juga hobi menulis, ia suka berpuisi…Yaa aku tau itu dari status-statusnya yang puitis…Makin tertarik aku untuk berteman dengan mereka berdua (Fulan dan Bunda Fulan)…

Beberapa menit kemudian secara tidak sengaja aku membaca note yang baru saja di publish Fulan, awalnya aku hanya baca sekilas notenya…Tapi lama-lama, aku perhatikan…”Wadow, ini kan tulisanku” gumamku dalam hati…aku ulang membaca note itu, ku baca huruf demi huruf…kata per kata, bahkan titik komanya pun aku lihat…”oalah bener dah…ini tulisanku…” kataku terkejut, mataku terbelalak dan mulutku manyun >_< Aku seperti orang yang kebakaran jenggot (lebay dah niy…mana ada akhwat yang berjenggot….hehehehe)…Yaaa Fulan tak menuliskan namaku di akhir tulisan sebagai nama penulisnya…

“Ah, mungkin dia lupa menuliskan namaku, mungkin waktu dia CoPas, namaku tertinggal jadi dia ga sengaja melakukannya” gumamku dalam hati mencoba untuk tetap berprasangka baik…Lalu aku konfirmasi hal ini pada Fulan, aku kirim pesan ke inbox FBnya…

“Salam kenal....Fulan yang saya hormati....maaf sebelumnya, sekedar bertanya dan konfirmasi...note yang anda publish di FB (judulnya **************)....itu karya saya....saya mohon jika anda mempublikasikan, untuk tetap menuliskan itu karya siapa....anda mengcopy tulisan saya dari www.********.com???maaf...mohon untuk dikonfirmasi....” begitu isi pesan yang aku kirim ke inbox FBnya…lalu ia jawab “kelupaan nona, entar aku ganti mau tak links kesana hehehehe…. saya minta maaf atas kesalahan ini. terima kasih perhatiannya sudah aku delete… saya sangat mengena sekali setelah baca itu. aku ambil baru aja nongol, belum saya selesai tulis. eh ....salah deh banyak kurangnya…saya suka itu…puisi mba….silahkan…. maaf sekali lagi” Begitu kata Fulan…

Ternyata benar dugaanku, dia hanya lupa mencantumkan namaku karena dia mungkin terburu-buru…Tapi aku sempat bingung juga, kenapa harus dia delete note itu, kan cukup dengan mengedit note itu dan mencantumkan namaku…Ah, sudahlah, aku ga mau ambil pusing memikirkan itu…

Aku lanjutkan aktivitasku menjelajahi FB, menyapa sahabat2ku…Sahabat yang aku temui karena si “maya”…Hebat yaa si maya, karena dia aku bisa punya sahabat…Meski terpisah jarak dan waktu, mereka tetap terasa dekat…Salut…Salut buat si “maya”…Yang namanya maya jangan GR yow…. Hehehe ^_^

Cukup lama aku silaturahim dengan sahabat2 mayaku, lalu tiba2 aku teringat sesuatu…”kok Fulan belum konfirmasi permintaan pertemananku ya???tadi dia balas pesan inbox ku brarti dia online kan??ah mungkin dia ga nyadar kalo aku add dia” begitu fikirku sambil membuka lagi profil FB Fulan…

Aku baca status FB Fulan yang terbaru…”Permohonan maaf kepada seluruh teman, saya delete catatan hatiku.. tentang puisi **************... ada kesalahan mohon maaf..”begitu isi status Fulan, dengan cepat status itu mendapat respon dari teman2nya (maklum temannya ribuan, jadi dalam hitungan menit sudah banyak yang komentar), salah satu komentar, ada yang bertanya “knapa kok dihapus? lalu di jawab oleh Fulan “kurang bagus”…lantas ada temannya yang lain berkomentar ”kata siapa?bagus kok…” Lalu di jawab lagi oleh Fulan “mau di publikasikan di majalah dulu”… (status Fulan saya kutip, saya copy langsung dari wall FBnya…

Lagi-lagi aku terkejut membaca status dan komentar2 yang ada di FB Fulan…MasyaAllah, Fulan tidak jujur dengan teman2nya…Ia tidak menjelaskan pada teman2nya dimana letak kesalahan note itu…Ia masih mengakui bahwa note itu karyanya…Padahal denganku, ia berkata hal yang berbeda…Ia bilang puisi itu bagus…

Aku coba hubungi Tiny Bear, karena hanya dia teman FBku yang berteman dengan Fulan… Aku ceritakan kronologis peristiwanya pada Tiny Bear…Aku minta tolong padanya untuk berkomentar di status Fulan dan mengkonfirmasi hal ini pada teman-teman FB Fulan…Tiny Bear membantu aku dengan berkomentar di status itu, yaa walau memang komentarnya tidak secara terang-terangan namun maknanya cukup tersirat dan jelas maksudnya…Dan yang membuat aku makin es mosi…emosi jiwa dengan sangat >_< adaaallllaaah komentar Tiny Bear dihapusssss…Dan karena aku tidak berteman dengan Fulan, aku tak bisa berbuat apa2 selain mengirim pesan lagi ke Fulan…

“Fulan yang baik....saya sangat menghargai bahwa Fulan mau mengakui kesalahan....tapi kenapa anda tidak mengakui tulisan saya itu sebagai karya saya???anda tulis di status FB, bahwa note itu di hapus karena ada kesalahan tapi anda tidak memperjelas apa kesalahannya bahkan anda bilang ke teman2 anda bahwa puisi saya "kurang bagus" dan akan di publikasikan di majalah dulu....sementara di inbox ini anda bilang bahwa anda suka puisi saya itu artinya puisi saya bagus menurut anda...Anda tidak mengkonfirmasi kesalahan itu sementara teman2 FB anda mengetahui bahwa itu karya anda padahal sebenarnya bukan....ini yang saya kurang bisa menerima....komentar Tiny Bear di status yang mengkonfirmasi hal itu juga anda hapus???? saya merasa tidak anda hargai...saya berharap bisa di selesaikan dengan baik2....” Begitu isi pesan yang aku kirim ke Fulan…Aku mencoba mengendalikan diri…Aku merasa harus menuntut hakku (belakangan baru aku sadar bahwa ada sesuatu yang kurang benar dengan pesanku ini, hmmm mau tau apa yang ku rasa kurang benar???makanya baca tulisan ini ampe habis yaaaaa…. ^_^)

Fulan menjawab pesanku dengan menulis status di FBnya…Dia bilang bukan dia yang menghapus komentar Tiny Bear, mungkin ada orang lain yang menghapusnya karena ada beberapa orang lain yang tau password FB Fulan…Aku ingin mempercayai perkataannya, tapi sungguh berat sekali untuk percaya padanya…Astaghfirullah…

Hari semakin sore aku coba untuk menenangkan diri…Meredam emosi yang harus hadir karena Fulan…Tak lama kemudian…HPku bernyanyi, masuk sebuah sms di HPku…”salamu’alaykum…lagi apa de?” pesan dari kakakku…Lalu aku balas pesannya “lagi BETE, lagi seebbbbeeellll tingkat tinggi…Sebel sama orang yang ade sendiri ga tau dia siapa…Makanya cuman bisa istighfar…hiks..hiks…” Tak lama, kakakku telepon…Aku tau dia pasti tidak puas dengan jawabanku yang sekenanya saja…

Aku terima teleponnya, aku ceritakan semua perasaanku (biasalah curhat euy, hehehe ^_^)…Kakak dengan sabar mendengarkan aku ngedumel…Lalu ia bilang “ade, memang begitu jika mempublikasikan tulisan di dunia maya, itu sudah resiko…Masih mending orang itu mau CoPas tulisan2 yang bermanfaat…Coba kalo dia CoPas tulisan yang ga bener…Malah lebih ga baek kan…” Begitu jawaban kakakku di ujung telepon…Aku terdiam…”iya bener juga kata2 kakakku” gumamku dalam hati…Lalu aku bilang padanya “trus, ade mesti gimana dong, masa diem aja?aku cuma menuntut hakku kan kak…” gerutuku karena membela diri…Tak lama kakak bicara lagi “ya sudah, ade buat tulisan aja lagi, ade protesnya dengan buat tulisan lagi tentang kejadian ini…ya sudah ya de, salamu’alaykum ” begitu kata kakakku sambil menutup teleponnya…

Sang raja siang mulai beranjak dari peraduannya…Sudah mulai senja…bagiku senja hari ini, senja yang kelabu….huffffttt >_<

Warning again!!! Bacanya ampe selesai ya…Anda tidak akan mendapat hikmah dari tulisan ini jika tak membacanya hingga huruf terakhir ^_^ yuks, lanjuttttttt….

Senja berganti malam…Malam yang gelap (ya iyalah malam itu gelap, gimana siy sahira *kalimat yang mungkin ada di benak pembaca tulisan ini….hehehe)…

Yaa aku masih merasa penat karena kejadian sore ini…Aku teringat pesan kakakku di telepon tadi, yaa lebih baik aku menulis…Maka jreng…jreng…jreng…Jadilah tulisanku yang berjudul “Wahai Sang Pecinta Kata”…Bagi yang belom sempat baca, silahkan di baca (hehe promosi ^_^)…

Aku coba meluapkan semua perasaan di tulisan itu…Berusaha mencari analogi yang santun namun tetap tak mengurangi makna dan maksud tulisannya…Namun jujur, aku merasa ada yang kurang benar dengan tulisanku itu…Entah, aku belum menemukan jawaban mengapa aku merasa seperti itu (yaaa lagi-lagi belakangan baru aku menyadarinya…)

Kembali aku menjelajahi FB, aku buka home page FBku…Tiba-tiba aku membaca status seorang sahabatku akhy havabe, dia menulis "semoga suatu saat, keimanan inilah yang akan menjawabnya dan bukan yang lainnya..amin" Rabb..berkahi kami atas segala sesuatu yang telah tertulis di lauhul mahfudzmu..kami mencintaiMu selalu.” Aku suka dengan statusnya, maka aku tinggalkan jempolku di status itu…

Tak lama masuk notifikasi bahwa akhy havabe berkomentar di statusnya sendiri…Aku buka notifikasi itu…Ternyata dia menulis “Jika ada suatu kebaikan maka cukuplah tersampaikan dan kembali kepada Yang Maha memberi kebaikan. Alhamdulillahirabbilalamin”…MasyaAllah…serasa di tampar wajahku membaca itu…Aku mulai menemukan jawaban mengapa aku merasa ada yang kurang benar dengan tulisanku yang judulnya “Wahai Sang Pecinta Kata”…

Aku terdiam…Aku tak bisa berkata-kata lagi…Aku hanya merasa lelah…Lelah sekali…Aku ingin istirahat…Aku matikan laptopku dan mencoba memejamkan mata…Sungguh tidurku malam itu tak bisa nyenyak…Aku masih teringat pesan yang di tulis akhy havabe di statusnya…Dan dengan perjuangan panjang, akhirnya aku terlelap juga…

Aloooo….Friends yang baca tulisan ini….jangan ikutan tidur yaa…masih ada lanjutannya niy….ayo lanjut…. ^_^

Kota Tepian, 1 Februari 2010

Usai sholat subuh, aku tilawah…mencoba menenangkan diri…menghilangkan kerisauan hati…Pagi harinya aku bermaksud menelpon seorang sahabatku, sebut saja namanya mba Yun…Yaa dia temanku di kantor dulu, meski sekarang sudah tidak bekerja di tempat yang sama, namun silaturahim kita masih sangat baik…

Aku memang buat janji dengan mba Yun, mau jalan2 berdua (romantis euy, uhuy….hehehe ^_^)…Aku telpon mba Yun, tak lama ada suara yang terdengar di seberang sana “assalamu’alaikum…” sebuah suara lembut terdengar di telingaku…lalu aku jawab “wa’alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh…mbaaa….jadi ga kita jalan hari ini???” kataku dengan sangat bersemangat…dan di jawab oleh mba Yun “wah, maap de, mba lagi kurang sehat de, besok aja ya…semoga besok mba udah baikan…” kata mba Yun, menolak ajakanku dengan halus…

”ya deh mba, gapapa…hmmm….mbaaa, aku mau cerita…bla…bla…bla…” aku ceritakan semua gundah hatiku padanya…aku ceritakan semua kejadian yang aku alami kemarin hingga semalam aku tidur dengan tidak nyenyak, termasuk latar belakang kenapa aku tulis note “Wahai Sang Pecinta Kata” hingga rasa bersalahku yang hadir setelah baca status akhy havabe…Aku memang biasa curhat dengan mba Yun…Dia sudah seperti kakakku…

Dengan sabar mba Yun mendengarkan aku mengoceh…Saat aku terdiam, mungkin mba Yun merasa baru dapat jeda waktu untuk bisa bicara (hehehe…maklumlah klo aku udah ngomong, sering susah untuk di “rem”…wkwkwkwk ^_^), mba Yun bilang “yaaa seperti orang yang kecopetan de, kalo ada barang kita yang tiba-tiba di ambil orang lain…mungkin kita bisa saja berteriak “ada copetttt….” Tapi ketika kita sudah berteriak dan barang kita tak juga kembali, lantas kita bisa berbuat apa selain mengikhlaskan…Apa siy yang ga bisa Allah ambil dari kita???Toh kita memang ga punya apa2…” Begitu kurang lebih percakapanku dengan mba Yun (untuk mba Yun, wah aku ga terlalu ingat kita udah ngomong apa aja ya mba, yang aku tulis di sini cuman intinya aja…hehehe…)

MasyaAllah…Lagi-lagi hatiku bergetar setelah mendengar mba Yun bicara…Getaran yang sama, hal yang sama seperti yang aku rasa semalam setelah baca status akhy havabe…

Sesaat setelah aku menyudahi obrolanku dengan mba Yun, lantas iseng saja aku buka folder message di HPku…entah kenapa, ada satu pesan yang tiba-tiba sudah terbuka, dan aku baca “Setiap detik yang kita lewati, berbeda tingkat kesulitan perjuangannya..Maka sangat mungkin dalam setiap detik itu, niat kita dalam beramal mulai tidak benar dan bersih lagi..Berdoalah, semoga Allah menambah kekuatan di tiap ujianNya yang selalu berulang…Semangat!!” begitu isi pesannya…

Pesan ini sudah lama di kirimkan oleh sahabatku, Langit Rindu…Dan memang masih aku simpan…Lagi-lagi aku harus terkejut setelah membaca pesan ini…Dua hari ini aku lalui dengan begitu banyak kejutan…Untung aku ga sakit jantung, klo iya…wah gaswat urusannya….hehehe ^_^

Ya Rabb, kini aku sadar…Aku sadar mengapa aku merasa ada yang kurang benar dengan pesan yang aku kirim pada Fulan, aku pun sadar mengapa aku merasa ada yang kurang benar dengan tulisanku “Wahai Sang Pecinta Kata”… Meski logika ku mengatakan tulisan ini bagus (karena aku hanya menuntut hakku)…Meski tulisan itu menggunakan analogi yang santun, namun hati kecilku bilang bahwa ada yang kurang benar…dan aku tersadar bahwa tulisan itu juga penuh keangkuhan…

Yaa kurang benar karena penuh keangkuhan…Aku buat hanya karena aku ingin dihargai di mata manusia…Hanya karena ingin di puji oleh manusia…Astaghfirullah…Maafkan aku ya Allah…Aku terlupa…Aku khilaf…

Aku gundah…Aku resah… Terus aku renungi semuanya… Hingga aku dapat jawabannya…Yaa itu semua karena aku belum ikhlas…Belum benar-benar berbuat untukNya…Irhamna ya Rabb… *_*

Aku merenung, mencoba mengingat semua kejadian ini dari awal…Lalu aku pun coba mengingat kembali satu per satu peristiwa ini…Ada beberapa hal yang di luar nalarku, namun sungguh disinilah Allah menunjukkan kebesaranNya :

pertama, konflikku dengan Fulan, secara tidak sengaja aku temui Fulan yang mengakui tulisanku sebagai tulisannya…Jika aku fikir lebih dalam lagi, dunia maya ini luas, tapi mengapa tiba-tiba aku bisa bertemu Fulan???Apa yang tidak bisa jika Allah berkehendak…Subhanallah…

kedua, respon kakakku yang bilang “ade, memang begitu jika mempublikasikan tulisan di dunia maya, itu sudah resiko…Masih mending orang itu mau CoPas tulisan2 yang bermanfaat…Coba kalo dia CoPas tulisan yang ga bener…Malah lebih ga baek kan…” kalimat yang sempat aku benarkan dalam hati dan mulai membuat aku gundah…


ketiga, meskipun aku sudah meluapkan perasaanku lewat tulisan “Wahai Sang Pecinta Kata”, tetap saja aku merasa belum tenang, masih gundah…Hal yang tidak seperti biasanya, dimana aku selalu damai setelah curhat lewat tulisan…Hal ini yang sempat aku rasa…Dan ternyata dengan rasa gundah itu, Allah ingin aku membaca lagi apa yang sudah aku tulis, hingga aku temui jawabannya…

keempat, mengapa diantara ribuan teman2ku di FB, tiba-tiba aku membaca status akhy havabe???peluang yang sangat kecil aku bisa membaca statusnya diantara ribuan teman2ku yang rajin mengupdate status mereka, yaaa kecuali memang aku sengajakan untuk membuka wall FBnya…Tapi malam itu aku tidak sengaja membaca statusnya…Allah yang menjadikan aku membaca status itu, menyukai status itu, hingga aku membaca pesan akhy havabe “Jika ada suatu kebaikan maka cukuplah tersampaikan dan kembali kepada Yang Maha memberi kebaikan. Alhamdulillahirabbilalamin”

kelima, percakapanku dengan mba Yun di telepon… “yaaa seperti orang yang kecopetan de, kalo ada barang kita yang tiba-tiba di ambil orang lain…mungkin kita bisa saja berteriak “ada copetttt….” Tapi ketika kita sudah berteriak dan barang kita tak juga kembali, lantas kita bisa berbuat apa selain mengikhlaskan…Apa siy yang ga bisa Allah ambil dari kita???Toh kita memang ga punya apa2…” Aku jadi teringat kata2 yang aku rangkai dalam tulisan “Wahai Sang Pecinta Kata”…Di tulisan itu aku menyebut seorang penulis sebagai sang pecinta kata, dan ku ibaratkan sang pecinta kata sebagai bunda…tulisan hasil karya seorang penulis ku ibaratkan sebagai “anak-anak kata” yang lahir dari rahim imaji penulis, lahir dari rahim imaji bunda…Lantas adakah seorang bunda di dunia ini, yang bisa mencegah ketika anaknya ingin di ambil oleh Allah???Karena memang tak ada yang aku punya di dunia ini…MasyaAllah…Maafkan semua khilafku…Irhamna Ya Rabb *_*

keenam, mengapa tiba2 pesan dari Langit Rindu yang terbaca??? ”Setiap detik yang kita lewati, berbeda tingkat kesulitan perjuangannya..Maka sangat mungkin dalam setiap detik itu, niat kita dalam beramal mulai tidak benar dan bersih lagi..Berdoalah, semoga Allah menambah kekuatan di tiap ujianNya yang selalu berulang…Semangat!!” Mengapa pesan itu yang terbaca padahal banyak pesan yang tersimpan di folder yang sama…Lagi-lagi Allah yang menjadikan aku membaca pesan itu…

Yaa inilah skenario Allah…Ini semua bukan kebetulan, namun sudah Allah tetapkan sebagai perjalanan yang harus aku lalui…Perjalanan yang aku lalui dengan langkah yang tertatih hingga aku mampu untuk memaknai arti sebuah kata “ikhlas”…Alhamdulillah aku bisa memaknai arti kata “ikhlas” meski aku membacanya dengan mengeja dan sangat terbata…

Dan aku berfikir bahwa aku harus berhenti sejenak, merenung, dan memaknai semuanya lebih dalam…Maka jadilah satu lagi tulisanku, yang judulnya “Berhenti SejenaK” (yang belum sempat baca, silahkan baca…wah promosi lagi niy…hehehe)

Kota Tepian, 2 Februari 2010

Aku teringat firman Allah “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan, “kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?” (QS. Al-‘Ankabut : 2)

Semua kejadian ini berawal dari tulisanku “Karena Allah, Aku Kuat”…Ternyata Allah benar-benar mengujiku, Allah menguji seberapa besar kekuatan imanku, dan apakah kata-kata yang terangkai dalam semua tulisanku sudah benar-benar aku buktikan dengan perbuatanku…MasyaAllah…Irhamna Ya Rabb…

Aku bangun di sepertiga malam…Aku berkhalwat dengan Kekasihku…Aku benar-benar rindu padaNya…Hanya padaNya ku labuhkan semua harap…Usai sholat, aku berdoa :

“Ya Allah, Saat imanku lunglai untuk berkata-kata..Munajatku mulai hilang air matanya..Dengan penuh susah payah..Ku gagahi jua langkah lemah ini..Mungkin niatku belum cukup bulat karenaMu..Mungkin hatiku masih bercabang dalam beramal karenaMu..Ya Allah, luruskanlah, ampunilah, dan ridhailah..Suburkan cintaku padaMu..Karuniakan kepadaku..., sekeping hati yang kuat..Agar ia terus hidup dengan cahayaMu...Selamanya...” Kali ini airmataku menyatu dengan airmata langit…Yaa hujan turun di luar sana…Waktu yang mustajab untuk berdoa…Ya Rabb, Kabulkan doaku… Amin…

Begitulah…Menjelang pagi, sesaat setelah aku bermunajat padaNya…Tenang rasa hatiku…Hanyut semua kegelisahanku…Aku kembali teringat firman Allah "Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada)…..” (QS. Al-Fath : 4)
Subhanallah… Ya Allah, terima kasih untuk karunia Iman yang masih Kau izinkan bersemi di kebun hatiku… Alhamdulillah…

Aku songsong pagi yang indah…Indah karena begitu aku keluar rumah, ku lihat hujan yang menyapaku…Sejuk…Sejuk sekali…Sesejuk hatiku kini…

Menjelang siang, aku janji bertemu mba Yun… Menghabiskan waktu bersama dari siang hingga petang menjelang…Sungguh ini hari yang indah… ^_^

Sahabat, aku uraikan kisah ini untuk kita semua… Seperti kata-kata yang pernah aku baca “Sesungguhnya hati akan bosan sebagaimana tubuh akan lelah. Maka hiburlah dia dengan hiburan yang mengandung hikmah… “ Yaa semoga kisah nyata ini bisa menghibur hati kita dengan semua hikmahnya yang berserak…Amin…

Kejadian ini berawal dari tulisan “Karena Allah, Aku Kuat” dan juga berakhir dengan kesimpulan yang sama “Karena Allah, Aku Kuat”…

Dan aku ingin tulis sebuah untaian kata yang benar-benar indah menurutku…Untaian kata dari sahabatku, ukhty Ayu “Semoga setiap kata yg terangkai indah, menjadi goresan bermakna untuk semua…Penyejuk jiwa, pengingat diri akan RabbNya…Kadang "Kata" menjadi ujian bagi perangkai kata...Renungkanlah…Bagaimana agar kata yang terangkai menjadi bermakna agar kata tak sekedar kata…Bagaimana agar kata tak lantas membuat jiwa terlena pada pujian manusia, hingga terlupa dengan Sang pemilik kata Yang Maha Kaya…Yah, begitulah kadang bait2 kata yang tertulis menjadi ujian keikhlasan kita…Semoga kita semua pecinta kata mampu memaknai setiap bait-bait kata yg tertulis agar kata tak sekedar goresan tanpa makna, karena ruh kata ada pada Sang pemilik kata.”

Ya Rabb, jadikan setiap kata yang selama ini sudah aku rangkai, menjadi bermakna di hati mereka yang membacanya…Jadikan setiap kata itu mempunyai ruh yang menggetarkan jiwa-jiwa yang membacanya, menjadi pengingat hati akan kebesaranMu…Ya Rabb, maafkan khilafku…Aku terlalu kerdil jika harus berhadapan denganMu…Irhamna Ya Rabb *_*

Begitu banyak rangkaian peristiwa yang aku alami pekan ini... Subhanallah, sungguh indah skenario cintaMu untukku…Ya Rabb, masih terbata aku mengeja skenario cintaMu...Meski begitu aku tak kan berhenti belajar... Hingga aku bisa menjadi aktris terbaik di mataMu...Hingga saat itu tiba aku bisa bertemu denganMu, Sang Sutradara Kehidupan...Aku mencintaiMu selalu... ~sahira~ ^_^

NB :
@Tiny Bear : ini tulisan yang mba janjikan de, Alhamdulillah…Akhirnya selesai juga ^_^

@Fulan : Aku sudah mengikhlaskan semuanya…Semoga ini pertama dan terakhir kalinya kejadian ini terjadi padamu dan tak perlu berulang…Maaf untuk khilafku ^_^

@Kakak : Syukron ya kak….Thanks for everything… ^_^

@Akhy havabe : afwan, nama vabe aku cantumkan disini…dan belum izin pula…sebenarnya pengen izin tapi bingung jelasinnya, dan panjang banget jika harus aku ceritakan bagaimana kronologisnya…liat aja tulisan ini aja udah panjang…semoga di maafkan, khilaf yang aku sengaja ini…hehehe ^_^

@Mba Yun : Terima kasih sudah mau melanglang buana bersamaku…Menghabiskan waktu bersama dari siang hingga petang menjelang…Sungguh hari yang indah…dan untuk Brother Kiki, terima kasih sudah mengizinkan aku “menculik” istri tercintamu seharian…wkwkwkwk ^_^

@Langit Rindu : syukron untuk sms2 taujih yang selalu anty kirim untukku…titip salam untuk eka dan tati ya…kangen chating bareng kalian semua ^_^

@ukhty Ayu : Jazakillah ya ukhty…Terima kasih sudah mau mengingatkanku…Aku mencintaimu karenaNya ^_^

@semua yang sempat bertanya : Semoga tulisan ini menjawab semua pertanyaan kalian...Mengapa aku tulis note "Wahai Sang Pecinta Kata" dan note "Berhenti Sejenak" ^_^

1 komentar: